Maria Gaetana Agnesi

Hanya dua wanita muncul dalam daftar nama kehormatan kalkulus kita. Kurangnya perwakilan dari wanita mencerminkan suatu prasangka yang telah lama ada di Eropa Barat dan berlanjut hingga ke abad ini. Jarang sekali wanita didorong untuk mengejar keunggulan akademis dan mereka yang melakukan biasanya merasakan bahwa karir akademis dihalangi untuk mereka. Untunglah beberapa orang tetap bertahan meskipun ada halangan-halangan tersebut.


Salah seorang yang demikian adalah Maria Gaetana Agnesi. Yang tertua diantara 21 orang anak, ia dilahirkan dalam keluarga Italia kaya dan terpelajar dan mempunyai ayah seorang matematikawan. Seorang anak yang luar biasa kepandaiannya, ia menguasai bahasa Latin, Yunani, Yahudi, dan beberapa bahasa modern pada usia 9 tahun. Pada usia 20 tahun, ia memulai karyanya yang terpenting, sebuah buku ajar kalkulus. Untuk masanya, kejelasannya sungguh-sungguh mengagumkan dan merupakan buku ajar kalkulus luas yang pertama sejak karya dini dari I’Hopital. Buku itu memberinya banyak kehormatan, termasuk pengakuan oleh Kaisar Maria Theresa dan Paus Benedict XIV.


Nama Agnesi menguasai suatu tempat dalam kepustakaan matematika melalui satu sumbangan kecil Maria – pembahasannya tentang kurva yang kemudian dikenal sebagai varsiera, yang berasal dari bahasa Latin vertere, membalik. Sekarang kurva itu dikenal sebagai sihir dari Agnesi, karena varsiera dalam bahasa Italia berarti iblis betina.


Pada peringatan seratus tahun meninggalnya, Milan menghormati Agnesi dengan member nama sebuah jalan atas namanya. Sebuah batu pertama di bagian muka gedung Luogo Pio bertuliskan prasasti “ terpelajar dalam Matematika, keagungan Italia dan abadnya.”


( Edwin J.Purcell – Dale Varberg )


Penterjemah : Drs. I Nyoman Susila, M.Sc, dkk

0 Comments:

Post a Comment



Template by:
Free Blog Templates